Pupuk NPK Organik Cap Rumpun Bambu

Pupuk NPK Organik Cap Rumpun Bambu
Produksi KSU Karya Bangsa Berdikari

Sampel Pupuk

Sampel Pupuk
Sampel pupuk kemasan 50 kg

Sampel Pupuk

Sampel Pupuk
Bentuk tabur, Warna hitam kecoklat coklatan

19 November 2009

Pertanian Organik Tanpa Pupuk Kimia dan Pestisida Gelar Panen Perdana

SEGAR: Panen perdana sawi pada pertanian organik. Tanpa pupuk kimia dan pestisida, hasilnya juga cukup baik dan tentu saja lebih sehat. FOTO RONALD/Pontianak Post

Singkawang,- Kelompok Tani Rezeki Kelurahan Roban melaksanakan Panen Perdana Pertanian Organik, kemarin. Menurut Supatmi, Ketua Poktan, pihaknya telah menerapkan pertanian organik pada petak lahan percontohan yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian Propinsi Kalbar dan Dinas Agribisnis Kota Singkawang sebagai mediator. "Program ini dimaksudkan untuk memperkenalkan pertanian organik tanpa pestisida dan pupuk kimia," katanya.

Disebutkan pula, Poktan Rezeki ini beranggotakan sebanyak 150 orang dengan luas lahan pertanian sebesar 35 hektar. Dalam petak percontohan, pihaknya menanam sawi keriting dan sawi hijau dengan menggunakan pupuk organik dari kotoran unggas, tanpa ada campuran pupuk kimia dan pestisida.

"Ke depan kami akan mencoba pupuk organik dari kotoran sapi. Kami ingin melihat bagaimana hasil pertumbuhannya," kata dia.

Berdasarkan hasil pengamatan pihaknya, tanaman sayur-sayuran pada petak lahan percontohan yang menggunakan pupuk organik tumbuh lebih lama dibandingkan dengan tanaman yang menggunakan pupuk kimia.

"Kalau pakai pupuk organik, lama tanam satu bulan sedangkan kalau menggunakan pupuk kimia, pertumbuhannya lebih cepat. Lama tanam 28 hari. Daun sayur-sayuran yang menggunakan pupuk organik ini lebih lembut," ujarnya.

Kegiatan pemanenan ini dihadiri antara lain oleh Kepala Dinas Agribisnis, drh Cipta Rahardja, Kepala Dinas Perindag, Drs HM Nadjib MSi, Anggota DPRD Paryanto, Camat Tengah, Drs Zulhiyar serta lurah dan PKK. Dalam sambutannya, Camat Tengah, Drs Zulhiyar menyatakan sangat mendukung digalakkannya pertanian organik. Karena itu, diharapkan usaha ini dapat terus dikembangkan. Pertanian organik, menurutnya punya beberapa keunggulan di antaranya aman bagi kesehatan.

Pertanian organik dinilai sangat prospektif mengingat akan didirikannya pabrik pupuk organik di Kota Singkawang.

Zulhiyar juga berharap agar penyuluhan-penyuluhan kepada para petani dapat lebih digencarkan oleh instansi terkait supaya pertanian di Kota Singkawang dapat menjadi lebih maju. Dari berbagai sumber diketahui bahwa pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik yakni menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan.

Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi, mengandung nutrisi tinggi dan ramah lingkungan. Semakin hari, kesadaran masyarakat konsumen mengenai hal ini semakin tinggi sehingga prospek pertanian organik pun kian meningkat.(rnl)

< Kelompok Tani Rezeki Kelurahan Roban melaksanakan Panen Perdana Pertanian Organik, kemarin. Menurut Supatmi, Ketua Poktan, pihaknya telah menerapkan pertanian organik pada petak lahan percontohan yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian Propinsi Kalbar dan Dinas Agribisnis Kota Singkawang sebagai mediator. "Program ini dimaksudkan untuk memperkenalkan pertanian organik tanpa pestisida dan pupuk kimia," katanya.

Disebutkan pula, Poktan Rezeki ini beranggotakan sebanyak 150 orang dengan luas lahan pertanian sebesar 35 hektar. Dalam petak percontohan, pihaknya menanam sawi keriting dan sawi hijau dengan menggunakan pupuk organik dari kotoran unggas, tanpa ada campuran pupuk kimia dan pestisida.

"Ke depan kami akan mencoba pupuk organik dari kotoran sapi. Kami ingin melihat bagaimana hasil pertumbuhannya," kata dia.

Berdasarkan hasil pengamatan pihaknya, tanaman sayur-sayuran pada petak lahan percontohan yang menggunakan pupuk organik tumbuh lebih lama dibandingkan dengan tanaman yang menggunakan pupuk kimia.

"Kalau pakai pupuk organik, lama tanam satu bulan sedangkan kalau menggunakan pupuk kimia, pertumbuhannya lebih cepat. Lama tanam 28 hari. Daun sayur-sayuran yang menggunakan pupuk organik ini lebih lembut," ujarnya.

Kegiatan pemanenan ini dihadiri antara lain oleh Kepala Dinas Agribisnis, drh Cipta Rahardja, Kepala Dinas Perindag, Drs HM Nadjib MSi, Anggota DPRD Paryanto, Camat Tengah, Drs Zulhiyar serta lurah dan PKK. Dalam sambutannya, Camat Tengah, Drs Zulhiyar menyatakan sangat mendukung digalakkannya pertanian organik. Karena itu, diharapkan usaha ini dapat terus dikembangkan. Pertanian organik, menurutnya punya beberapa keunggulan di antaranya aman bagi kesehatan.

Pertanian organik dinilai sangat prospektif mengingat akan didirikannya pabrik pupuk organik di Kota Singkawang.

Zulhiyar juga berharap agar penyuluhan-penyuluhan kepada para petani dapat lebih digencarkan oleh instansi terkait supaya pertanian di Kota Singkawang dapat menjadi lebih maju. Dari berbagai sumber diketahui bahwa pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik yakni menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan.

Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi, mengandung nutrisi tinggi dan ramah lingkungan. Semakin hari, kesadaran masyarakat konsumen mengenai hal ini semakin tinggi sehingga prospek pertanian organik pun kian meningkat.(rnl)

No comments: